Banyak pengguna Satria F150 kurang puas dengan performa karburator vakum
bawaan pabrik (Mikuni BS26), salah satu keluhannya tarikan kurang
responsif. Solusinya ganti karburator dengan tipe non-vakum, seperti
karbu eks RX-King, NSR-SP, atau Ninja.
Mengganti dengan tipe ini memerlukan pengetahuan dan sedikit
kehati-hatian. Oleh karena itu sering ditemui keluhan soal setingan,
juga box filter udara yang tidak dapat lagi dipake.
Nah bagi pemakai/ calon pemakai karburator tipe ini, jangan keburu
takut dengan kendala-kendala tersebut. Setiap masalah pasti ada
solusinya. Berikut ini pengalaman bro Frans from Bandung dalam
meng'instal' karburator tersebut.
I. Tahap Instalasi
Memasang karburator ke arah manifold pasti tidak menjadi
permasalahan karena mudah dilakukan. Sebaliknya memasang bagian selang
karet ke Box Filter udara, setengah mati pasangnya.
Jangan menyerah, ada caranya kok, begini caranya :
i. Cabut selang karet filter dudukannya di box, selang ini dilem, tarik saja pelan-pelan, jangan sampai sobek karetnya.
ii. Siapkan klem baru, karena diameter intake karburator Keihin ini
agak berbeda jauh dengan karbu standard, model seperti klem pipa gas
dengan diameter 2.5 bisa digunakan.
iii. Lumuri karet filter dan intake karburator dengan oli.
iv. Tempatkan karburator dengan intake menghadap ke atas.
v. Masukkan klem ke slang karet.
vi. Pasang selang karet ke intake, kencangkan klem begitu selang telah terpasang seluruhnya.
vii. Install karburator ke manifold.
viii. Lem kembali slang intake ke box filter udara dan kencangkan semua klem.
ix Tips: untuk memasang selang vakum ke kran bensin, gunakan selang
pernapasan yang diberikan bersama karburatornya, untuk memperkecil
diameternya, ke dalam selang dimasukkan selang oli samping yang
diameternya lebih kecil, selang kecil ini dilem dengan superglue, lalu
potong kelebihan selang.
x Kabel gas, kabel gas harus diganti karena bentuk nepel yang
berbeda dengan orisinil Satria. Karena bro Frans telah menggunakan grip
gas dan switch eks Ninja, maka tinggal ganti dengan kabel gas orisinil
Kawak Ninja.
Instalasi setelah jadi bentuknya seperti ini:
2. JET
• Mainjet, mainjet bawaan karburator ini 152, jelas terlalu besar
untuk Satria FU, sesuai dengan anjuran mekanik toko, diganti dengan
ukuran 112. Ukuran yang dirasa pas akhirnya ditemukan 122.
• Pilot jet, untuk pilot jet bawaan pabrik 42 sebetulnya bisa
digunakan, hanya menyetel idle mixturenya agak jauh, akhirnya digunakan
ukuran 38.
3. Setting Karbu
• Saat pertama dites, sekilas keluar dari garasi mesin langsam,
hanya RPM sedikit naik turun. Setelah dicoba dipakai harian, baru
ditemukan bahwa tiap di perempatan, jika berhenti agak lama
kadang-kadang mesin tiba-tiba mati, namun distart lagi langsung jalan.
Berdasarkan pengalaman, ini pasti gara-gara setelan idle mixture/ angin
belum pas. Setelah dicoba-coba, didapat sekrup angin diputar sekitar 3,5
- 4 putaran melawan arah jarum jam.
• Karena dengan pilot jet bawaan ternyata setting angin dirasa
terlalu besar, maka pilot jet diganti dengan ukuran 38, dengan pilot jet
ini didapat sekrup setelan angin 2,5 - 2,75 putaran melawan jarum jam.
• Tes pada putaran tinggi ternyata di putaran 10.000 RPM mesin
tersendat-sendat, padahal CDI sudah unlimited. Kalau ini sih gejala
mainjet kurang besar, maklum diameter karburator kan bertambah 2mm,
sudah sewajarnya mainjet pun ikutan dibesarkan. Setelah diganti dengan
ukuran 122 akhirnya motor bisa lari dengan nyaman.
Pengakuan bro Frans setelah menggunakan karbu ini selama 2 minggu :
Setelah menggunakan karburator ini selama kurang lebih 2 mingguan,
dirasakan memang tipe non vakum lebih responsif dibandingkan dengan tipe
vakum. Hanya konsumsi bensin sepertinya agak lebih boros, namun masih
tetap di kisaran 1liter : 33km.
Sumber :
Sebagaimana dituliskan Bro Frans from SSFC Bandung Area di situs pribadinya.
Disesuaikan oleh Adi/SSFC-056